PERBANDINGAN
UNSUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK NOVEL DAN HIKAYAT
DI SUSUN OLEH :
NAMA : SURYANI
KELAS : XI IPA
1
SMA NEGERI 1
SIAK
T.A 2011/2012
Sinopsis
novel
NODA TAK
KASATMATA
Oleh : Agnes Jessica
Sarah--- mahasiswi jurusan sejarah
yang sedang menyusun skripsi---ingin menyelidiki peristiwa pembantaian anggota
PKI tahun 1965. Untuk itu dia datang ke desa Karya di daerah Jombang, Jawa
Timur. Ia tidak tahu ahwa penelitiannya seminggu di sana akan mengubah
hidupnya.
Semua penduduk desa yang diajaknya
bicara tentang topik yang peka itu diam seribu bahasa. Hambatan utama
penelitian sarah datang dari Surya, anak anggota PKI yang terbantai. Masa lalu
yang kelam membuat Surya berwatak keras. Ia menganggap Sarah hanyalah gadis
kaya yang Cuma tahu bersenang-senang dan menghabiskan uang orangtua.
Ketika penelitiannya hampir berakhir,
Sarah menyadari dirinya telah jatuh hati pada Surya, padahal pria itu adalah
kekasih orang yang memberinya tumpangan selama seminggu berrada di desa itu.
Apakah Sarah sanggup menghancurkan
kebahagiaan orang lain demi kebahagiaannya sendiri ?
HIKAYAT SI MISKIN
Karena sumpah Batera Indera, seorang
raja keinderaan beserta permaisurinya dibuang
dari keinderaan sehingga sengsara
hidupnya. Itulah sebabnya kemudian Ia dikenal sebagai si Miskin.
Si Miskin laki-bini dengn rupa
kainnya seperti dimamah anjing itu berjalan mencari rezeki berkeliling di Negeri Antah Berantah dibawah
pemerintahan Maharaja Indera Dewa. Ke mana mereka pergi selalu diburu dan
diusir oleh penduduk secara beramai-ramai dengan disertai penganiayaan sehingga
bengkak-bengkak dan berdarah-darah tubuhnya. Sepanjang perjalanan menangislah
si Miskin berdua itu dengan sangat lapar dan dahaganya. Waktu malam tidur di
hutan, siangnya berjalan mencari rezeki. Demikian seterusnya.
Ketika isterinya mengandung tiga
bulan, ia menginginkan makan mangga yang ada di taman Raja. Si Miskin
menyatakan keberatannya untuk menuruti keinginan isterinya itu, tetapi istrinya
makin menjadi-jadi menangisnya. Maka berkatalah si Miskin “ diamlah. Tuan
jangan menangis. Biar kakanda pergi mencari buah mempelam itu. Jikalau dapat,
kakanda berikan kepada tuan.”
Si Miskin pergi kepasar, pulanggnya
membawa mempelam dan makanan-makanan yang lain. Setelah ditolak oleh isterinya ,
dengan hati yang kesal dan penuh ketakutan, pegilah si Miskin menghadap raja
memohon mempelam. Setelah diperolehhnya setangkai mangga, pulanglah ia segera.
Isterinya menyambut dengan tertawa-tawa dan terus dimaknnya mangga itu.
Setelah genap bulannya kandungan itu,
lahirlah anaknya yang pertama laki-laki bernama Marakarmah (= anak didalam
kesukaran ) dan diasuhnya dengan penuh kasih sayang.
Ketika menggali tanah untuk keperluan membuat
teratak sebagai tempat tinggal, didapatnya sebuah tajau yang penuh berisi emas
yang tidak akan habis untuk berbelanja sampai kepada anak cucunya. Dengan
takdir Allah berdirilah disitu sebuah kerajaan yang komplet perlengkapannya.
Si Miskin lalu berganti nama Maharaja Indera
Angkasa dan isterinya bernama Tuan Puteri Ratna Dewi. Negerinya diberi nama
Puspa Sari. Tidak lama kemudian, lahirlah anaknya yang kedua, perempuan bernama
Nila Kesuma.
Maharaja Indera Angkasa terlalu adil
dan pemurah sehingga memasyurkan kerajaan Puspa Sari dan menjadikan iri hati
bagi Maharaja Indera Dewa di negeri Antah Berantah.Ketika Maharaja Indera
Angkasa akan mengetahui pertunangan putra-putrinya , dicarilah ahli-ahli nujum
dari negeri Antah Berantah.
Atas bujukan jahat dari Raja Antah
Berantah , oleh para ahli nujum itu dikatakan bahwa Marakarmah dan Nila Kesuma
itu kelak hhanyalah akan mendatangkan celaka saja bagi orangtuanya.
Ramalan palsu para ahli nujum itu
menyedihkan hati Maharaja Indera Angkasa. Maka, dengan hati yang berat dan amat
terharu disuuruhnya pergi selama-lamanya putra-putrinya itu.Tidak lama kemudian
sepeninggal putra-putrinya itu, negeri Puspa Sari musnah terbakar.
Sesampai di tengah hutan, Marakarmah
dan Nila Kesuma berlindung dibawah pohon beringin. Ditangkapnya seekor burung
untuk dimakan. Waktu mencari api kekampung, karena disangka mencuri, Marakarmah
dipukuli orang banyak, kemudian dilemparkan ke laut. Nila Kesuma ditemu oleh
Raja Mengindera Sari, putra mahkota dari panglima Cahaya, yang pada akhirnya
menjadi isteri putera mahkota itu dan bernama Mayang Mengurai.
Akan nasib Markamah di lautan,
teruslah dia hanyut dan akhirnya terdampar di pangkalan raksasa yang mennawan
cahaya chairani ( anak raja cina ) yang setelah gemuk akan dimakan. Waktu
cahaya chairani berjalan-jalan ditepi pantai, dijumpainya Marakarmah dalam
keadaan terikat tubuhnya. Dilepaskan tali-tali dan di ajaknya pulang.
Marakarmah dan cahaya chairani berusaha lari dari tempat raksasa dengan
menumpang sebuah kapal. Timbul birahi nahkoda kapal itu kepada cahaya chairani,
maka didorongnya Marakarmah ke laut. Yang seterusnya ditelan oleh kan nun yang
membuntuti kapal itu menuju ke palinggam cahaya. Kemudian ,ikan nun terdampar
di dekat rumah nenek kabayan yang kemudian terus membelah perut ikan nun itu
dengan padi karena mendapat petunjuk dari burung rajawali, sampai Markamah
dapat keluar dengan bercela.
Kemudian, Markamah menjadi anak
angkat nenek kebayan yang kehidupannya berjual bunga. Alasannya, gubahan bunga
Markamah dikenal dengan oleh cahaya chairani yang menjadi sebab dapat bertemu
kembali antara suami-isteri itu.
Karena cerita nenenk kebayan mengenai
Raja Mangindera Sari menemukan seorang puteri di bawah pohon beriingin yang
sedang menangkap burung, tahulah Marakarmah bahwa puteri tersebut adalah
adiknya sendiri, maka ditemuinyalah. Nahkoda kapal yang jahat itu dibunuhnya.
Selanjutnya, Marakarmah mencari ayah
bundanya yang telah jatuh miskin kembali. Denga kesaktiannya diciptakannya
kembali kerjaan Puspa Sari dengan segala
perlengkapannya seperti dahulu kala.
Negeri Antah Barantah dikalahkan oleh Marakarmah, yang kemudian
dirajai oleh Raja Bujangga Indera ( saudara Cahaya Chairani )
Akhirnya, Marakarmah pergi kenegeri
mertuanya yang bernama Maharaja Malai Kisna
di mercu Indera dan menggantikan mertuanya itu menjadi raja di palinggam
Cahaya.
A. Pebandingan unsur intrinsik
dan ekstirnsik novel dan hikayat :
NOVEL
Unsur Intrinsik
1. Tema : Sejarah dan Cinta.
2. Penokohan / watak :
·
Sarah : Baik hati, pekerja keras, ramah, pantang menyerah,
sederhana, cuek.
·
Surya : berwatak keras, baik hati, suka menolong, pekerja
keras, pintar.
·
Lastri : cantik, cerdas, suka menolong, cemburuan , ramah,
tulus, ikhlas.
·
Dewi : pendiam , penyayang.
·
Gunawan : egois, keras kepala, pemarah, kasar, jahat.
·
Pak suprapto : baik hati, bertanggung jawab,
·
Sudirman : kasar, tidak bertanggung jawab, kurang ajar,
·
Arif : baik hati, suka menolong,tidak pernah putus asa,
pengertian.
·
Pak urip : bersahabat, penolong, agak tertutup
3. Latar :
a. Tempat : Desa Karya Jombang,
Jawa Timur, Jakarta, Perbatasan Semarang—rumah pakde Surya
b. Waktu : 20 Oktober 1965,
pukul 21.35 ;
13 September 1998 – 19 Juli 1999
c. Suasana : Emosi, Senang,
Sedih, Putus asa, menegangkan, haru dan romantis
4. Alur / plot : alur campuran.
5. Sudut pandang : sudut pandang
orang serba tahu.
6. Amanat : jangan jadikan dosa
masa lalu sebagai alat untuk mengucilkan orang lain.
Unsur ekstrinsik
1.
Biografi pengarang
Agnes jessica, mantan guru
matematika SMUK 1 Penabur ini sudah melahirkan 28 Novel. Di antaranya yang
diterbitkan penerbit Gramedia Pustaka Utama adalah : Three days Cinderella,
jejak kupu-kupu, peluang kedua, dongeng sebelum tidur, sepatu kaca dll.
Kini ia mulai merambah dunia sinetron
dengan menulis skenario beberapa serial dan FTV , tapi menuliis novel akan
selalu menjadi prioritas utamanya disamping mengurus suami dan kedua buah
hatinya.
2.
Nilai-nilai
·
Nilai Budaya : seluruh keturunan anggota PKI selalu
dikucilkan di era orde lama. Luka masa lalu yang membuat semua orang desa tutup
mulut mengenai pemberontakan G30SPKI
·
Nilai Etika : jangan suka berperilaku kurang ajar kepada
perempun dan jangan pernah menusuk teman
dari belakang.
·
Nilai sosial : jangan mengucilkan orang lain hanya karena
dosa masa lalu, sehingga generasi mendatang mendapat akibat buruk dari
perbuatan tersebut.
·
Nilai estetika : desa Jombang yang begitu indah dan
mempesona, selalu memikat hati orang yang datang kesana.
HIKAYAT
Unsur intrinsik :
1.
Tema : kunci kesuksesan adalah kesabaran. Perjalanan hidup
seseorang yang mengalami banyak rintangan
dan cobaan.
2.
Penokohan
·
Si miskin : penyayang, baik, mudah terpengaruh,pemurah,adil.
·
Putri Ratna Dewi : penyayang, keras kepala, baik.
·
Marakarmah : bijaksana, penyayang, bertanggung jawab, baik.
·
Nila Kesuma : baik, patuh dan penurut.
·
Cahaya Chairani : baik.
·
Maharaja indera dewa : iri hati, dengki, jahat.
3.
Setting/ latar:
a.
Tempat : Ngeri Antah Berantah, hutan, pasar, Negeri Puspa
Sari, Lautan, Tepi pantai pulau raksasa, Kapal, Negeri Panglinggam Cahaya.
b. Waktu : dahulu kala.
c. Suasana : tegang, mencekam
dan ketakutan, bahagia, menyedihkan.
4.
Alur : menggunakan alur maju, karena penulis menceritakan
peristiwa tersebut dari awal
permasalahan sampai akhir permasalahan.
5.
Sudut pandang : orang ketiga serba tahu
6.
Amanat :
·
Seorang pemimpin yang baik adala seorang yang adil dan
pemurah.
·
Hadapi semua rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar
dan rendah hati.
·
Hidup dan kematian, bahagia dan kesedihan , semuua berada di
tangan tuhan, manusia hanya dapat menjalani takdir yang telah di tentukan.
Unsur ekstrinsik
A. Nilai-nilai
1.
Nilai Moral
Kita harus bersikap bijaksana dalam
menghadapi segala hal dalam hidup kita. Jangan kita terlalu memaksa kehendak
kita kepada orang lain.
2.
Nilai Budaya
Sebagai seorang anak kita harus
menghormati orang tua. Hendak nya seorang anak dapat berbakti kepada orang tua.
3.
Nilai sosial
Kita harus saling tolong-menolong
terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih. Hendaknya
kita mau berbagi untuk meringankan beban orang lain.
4.
Nilai Agama
Jangan mempercayai ramalan yang belum
tentu kebenarannya. Percayalah pada Tuhan bahwa Dialah yang menentukan
segalanya.
5.
Nilai Pendidikan
Kita harus saling tolong-menolong
terhadap sesama dan pada orang yang membutuhkan tanpa rasa pamrih.
B. Perbedaan unsur intrinsik dan
ekstrinsik novel dan hikayat :
1. Latar belakang pengarang.
· Novel : latar belakang dana nama pengarang pada novel “ noda tak
kasatmata “ jelas tertera pada unsur ekstrinsik novel yang di tulis oleh Agnes
Jessica yang merupakan seorang guru.
· Hikayat : latar belakang dan
nama pengarang pada hikayat “ Si Miskin “
tidak dicantumkan (Anonim).
2. Sosial Budaya lingkungan
cerita yang digambarkan penulis.
3. Kondisi alam tempat pembuatan
novel dan hikayat
· Novel : sedikit Modern.
· Hikayat : masih bersifat kerajaan
C. Persamaan unsur intrinsik dan
ekstrinsik novel dan hikayat.
a. Unsur intrinsik novel dan
hikayat
Novel dan hikayat mengandung unsur intrinsik yang sama yaitu :
· Tema, penokohan, latar, alur,
sudut pandang dan amanat
b. Unsur ekstrinsik novel dan
hikayat
Novel dan hikayat mengandung unsur ekstrinsik yang sama yaitu :
· Nilai-nilai moral.
D. KESIMPULAN
Dari hasil analisis unsur intrinsik
dan ekstrinsik yang terkandung di dalam novel dan hikayat tampak beberapa
perbedaan dan persamaan antara keduanya. Hal ini dapat kita ketehaui setelah kita
menganalisis novel dan hikayat di atas.
Thank. sy buat untuk referensi
BalasHapusthanks banget yah,
BalasHapusmoga selalu sukses....
thanks...
BalasHapus