Pages

Subscribe:

Pengikut

Rabu, 12 September 2012

HEAR THIS OUT


.   What is a rainbow ?
a.      It is world masterpiece.
b.      It is a dispersion of sunlight.
c.       It is the sun wavelength.

.    How are the wavelengths of the sun categorized ?
a.      The short and long wavelengths.
b.      The blue, violet and indigo waves.
c.       The red, orange and yellow waves.

3  Under what condition does sunlight split into a variety of colors?
a.      When the light emerges from raindrops
b.      When it reflects off the back of the raindrop
c.       When the sunlight enters the raindrop in the air.

   How does thunder usually begin ?
a.      When there is heavy rain with thunder and lightning
b.      When warm air near the Earth is pushed upwards by winds
c.       When humid air over the sea surface is rushing into clouds

5  What happens after air is pushed upwards by winds?
a.      The air rises rapidly, then it cools
b.      The temperature is imbalanced
c.       A thunderstorm happens at once

6 What is the effect of the temperature imbalance within clouds?
a.      The storm equalizes the air
b.      It creates thunderstorms
c.       The warm and cold air rush in


What causes thunder and lightning?
a.      The air pressure imbalance
b.      The continuous of warm and cold air
c.       The up and down rushing of air currents


What is not the characteristic of a bolt of lightning?
a.      Very thin
b.      Very quick
c.       Very loud

What is the effect of the massive heat of lightning?
a.      The air around the bolt expands very fast
b.      It makes the bolt look a lot bigger than it is
c.       The large column of air shrinks back to normal

What happens after the bolt is gone?
a.      A large column of air expands to its normal size
b.      The air shrinks back and creates rumbing noise
c.       The infamous rumbling noise creates lightning.

SUPERCELLS



B. Put the verbs into the correct simple present tense forms.
SUPERCELLS
Supercells (be)1.   are   rotating updrafts within severe thunderstorms; they (be)2.   are   big, and extremely scary. They can appear anywhere in the world given the right meteorological conditions, but most of the times they (appear) 3. Appear  in the great plains of the US, (last) 4. Last  generally 2-3 hours and they sometimes (split) 5. Split  in 2, with the two resulting storms going in opposite direction. The supercells usually (produce) 6. Produce huge amounts of hail, torrential rainfall, strong winds, and substantial downbursts and they (be)7. are  often carries of giant hail. There are a whole lot of technical details left to be said. Scientists are very interested in supercells , because , as you can guess, they (be) 8. Are   really dangerous.


Senin, 10 September 2012

MEMBUAT RANGKUMAN BUKU



AGAR JAHE BERPRODUKSI TINGGI
1.       JAHE, ANTARA PELUANG DAN PERMASALAHAN
ð Pengembangan jahe di Indonesia sampai saat ini masih memiliki peluang dan prospek yang sangat baik.
ð Selama lima tahun terakhir luas tanaman jahe mengalami peningkatan rata-rata 20% per tahun, bahkan pada tahun 1998 dan 1999 di beberapa daerah mengalami peningkatan lebih dari 100%.
ð Penggunaan jahe untuk kebutuhan sehari-hari dapat mencapai 90% dari total volume jahe yang diekspor.
ð Teknologi budi daya jahe sangat menentukan ketersediaan bahan baku jahe kedepannya.
ð Penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum)  merupakan salah satu kendala utama dalam budi daya jahe.
ð Sebaiknya  jangan menanam jahe berturut-turut pada areal yang sama dan jangan menggunakan bibit rimpang yang berasal dari tanaman yang terserang penyakit layu bakteri.
A.       Peluang Bisnis
ð Dilihat dari manfaatnya, bisnis jahe dari dulu hingga sekarang masih menjanjikan.
1.      Manfaat Jahe
·        Sebagai bumbu dapu. misalnya jahe digunakan dalam masakan ikan untuk menghilangkan bau amis.
·        Sebagai obat tradisional. Jahe yang mengandung gingerol dapat dimanfaatkan sebagai obat antiinflamasi, obat nyeri sendi dan otot karena rematik, tonikum, serta obat batuk.
·        Jahe kering digunakan untuk memberi aroma dan rasa pada makanan seperti permen, biskuit, kue, dan minuman.
·        Minyak jahe atau oleoresin yang dihasilkan dari destilasi jahe kering digunakan dalam industri parfum dan minuman.
Jahe dapat memenuhi kebutuhan luar dan dalam negeri dalam bentuk jahe segar, jahe kering, jahe asinan ( salted ginger), dan minyak asiri.
2.        Jenis jahe potensial
a.      Jahe gajah, jahe badak, jahe besar, atau jahe putih
b.      Jahe emprit atau jahe putih kecil
c.       Jahe merah atau jahe sunti
3.      Peluang usaha tani dan pemasarannya
ð Berbagai bentuk olahan jahe dan pasarnya:
Jenis jahe
Bentuk asal
Bentuk Olahan
Pangsa Pasar
Pengguna
Jahe putih besar
Jahe muda (3-4 bulan)
Jahe tua
(8-9 bulan)
Jahe asin pikel
Jahe asin manisan
Rimpang segar
Minuman(anggur dan sirup
Makanan(selai)
Ekspor dan
Dalam negeri
Industri pangan dan
Rumah tangga
Jahe putih kecil
Jahe kering
Bubuk jahe
Minyak jahe
Oleoresin
Rimpang segar
Ekspor dan dalam negeri
Industri pangan,
Farmasi,
Industri obat, dan
Rumah tangga
Jahe merah
Jahe kering
Dalam negeri
Industri obat tradisional
B.     Layu Bakteri, Permasalahan Utama
ð Permasalahan yang sering dihadapi para pebisnis jahe di lapangan dapat bersifat teknis dan non-teknis.
ð Permasalahan utama dan menjadi momok petani jahe yaitu adanya serangan penyakit layu bakteri.
ð Jahe gajah yang paling banyak di budidayakan di Indonesia rentan terhadap penyakit ini.
ð Penyakit ini sukar dikendalikan karena bakteri Pseudomonas solanacearum dapat bertahan hidup di dalam tanah, didalam sisa tanaman sakit, maupun pada bibit jahe  selama bertahun-tahun
ð Penyebaran penyakit ini dapat melalui air, alat-alat pertanian, partikel tanah yang melekat pada sepatu, maupun pekerja di lapangan.
C.     Pencegahan Layu Bakteri
1.      Tidak melakukan penanaman berulang pada lahan yang sama
2.      Menggunakan bibit yang sehat
3.      Perlakuan bibit dengan menggunakan Agrimicyn dan abu sekam/abu bakar sebelum ditunaskan
4.      Menanam di lahan sawah yang mendapat irigasi secara kotinyu.
5.      Menanam didataran tinggi dan diikuti dengan pengolahan tanah yang baik
6.      Melakukan pergiliran waktu tanam yang bergerak dari lahan terbawah menuju lahan tertinggi.
7.      Meminimalkan terjadinya pelukaan pada akar maupun rimpang.
8.      Cepat mencabut dan membakar tanaman yang menunjukkan gejala serangan penyakit sebelum menyebar ke tanaman lain.
2.  PILIH LOKASI KEBUN YANG COCOK
Tiga faktor penting dalam mendukung pembudidayaan jahe yaitu:
A.     Iklim
ð  Iklim di Indonesia ada beberapa tipe menurut Oldeman, yaitu tipe A,B,C,D,dan E. Tipe iklim yang sesuai untuk pertumbuhan jahe adalah tipe A,B, dan C. Misalnya, Sukabumi, Bengkulu, Lampung, dan Sumatera Barat.
B.     Ketinggian Tempat
ð Dataran tinggi merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan pertanaman jahe yang sehat
ð Ketinggian tempat berkaitan dengan suhu udara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jahe yang berkisar 25-300  C.
C.     Tanah
ð Jenis tanah yang cocok untuk budidaya jahe adalah tanah jenis andosol dan latosol merah coklat
ð Kondisi tanahnya adalah gembur, subur, mengandung bahan organik yang tinggi, dan kondisi drainase yang baik.
ð Stuktur tanah yang baik adalah remah atau gembur dengan fraksi liat, debu, dan pasir yang relatif berimbang.
3.  LAKUKAN SELEKSI BIBIT
A.     Dasar Seleksi
ð  Sebagai dasar untuk menyeleksi antara lain asal bibit, umur bibit, penampilan bibit dan bagian rimpang yang digunakan untuk bibit.
B.     Cara mendapatkan bibit
ð Cara yang terbaik untuk mendapatkan bibit yang sehat yaitu dengan menanam/ mendapatkan bibit sendiri yang dilakukan dengan cara menanamnya sendiri dalam polibag dan diletakkan di atas batako.
C.     Penyimpanan Bibit
ð Tempat penyimpanan sebaiknya diumigasi lebih dahulu dengan menggunakan metybromida yang disemprotkan.
ð Tujuan penyimpanan untuk menurunkan air dan menunggu pertunasan agar bibit yang tumbuh dapat seragam.
D.    Pengepakan dan Pengangkutan
ð Untuk menghindari kerusakan saat dikirim ke pembibitan, bibit sebaiknya dikemas.
ð Selama pengiriman, dijaga agar bibit selalu dalam keadaan kering dan tidak kehujanan.
E.      Kebutuhan Bibit
ð Jumlah bibit yang dibutuhkan tergantung dari luas lahan dan jarak tanam yang digunakan.
4.     LAKUKAN PEMBIBITAN YANG BENAR
A.     Perlakuan Bibit
ð Cara basah yaitu dengan merendam potongan-potongan rimpang tersebut kedalam drum besar yang berisi campuran air sebanyak 2/3 nya dengan Agrymicin 0,6 gram per liter air.
ð Cara kering yaitu dengan memasukkan potongan-potongan rimpang kedalam drum yang berisi Agrymicin dengan abu sekam/abu bakar.
B.     Persemaian
ð Cara persemaian sistem bedengan dapat dibuat dilokasi penanaman dengan biaya murah namun bibit yang busuk dengan yang sehat.
ð Cara persemaian sistem rak yaitu bibit dapat dikontrol dan diatur sehingga bibit busuk dapat diketahui serta menghemat tempat.
C.     Pemeliharaan
ð Penyemprotan fungisida sewaktu-waktu selama persemaian juga diperlukan untuk menghindari timbulnya serangan jamur.
D.  Umur Pembibitan
ð Masa pembibitan berlangsung antara 2-3 minggu, tergantung pada kondisi bibit.
ð Setelah bibit bertunas, dilakukan seleksi bibit.
E.   Penyesuaian / Adaptasi Bibit
ð Setelah diseleksi, bibit dipindahkan pada hamparan bilik bambu yang telah dilapisi jerami lalu disungkup dengan plastik transparan dan diattasnya dinaungi paranet 50% cahaya mattahari dapat mengenai tunas. Hal ini dilakukan agar bibit dapat beradaptasi dengan lingkungan luar.
F.   Pemindahan Bibit ke Lapangan
ð Bibit tersebut di masukkan ke dalam kontainer dan diangkut ke lapangan dengan hati-hati agar tunas tidak patah.
5.     GEMBURKAN TANAH DAN BUAT BEDENGAN
A.     Penggemburan Tanah
ð Penggemburan tanah ini bertujuan agar perkembangan rimpang tidak terhambat dan rimpang dapat berukuran besar.
B.     Pembuatan Bedengan/Guludan
ð Pembuatan bedengan bertujuan agar tanaman tidak tergenang air pada saat hujan turun.
C.     Persiapan Tanam Pada Bedengan
ð Setelah lubang tanam dibuat pada bedengan, berilah jerami pada lubang tanam dan pupuk dasar yaitu berupa pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, humus, dan pupuk hijau.
6.     PENANAMAN DAN PEMELIHARAAN
A.       Perhatikan Waktu dan Cara Penanaman
1.      Waktu tanam
ð Waktu yang tepat untuk menanam jahe di tegalan adalah awal musim hujan, sekitar bulan september-oktober. Tujuannya agar air yang di butuhkan tanaman jahe untuk pertumbuhan rimpang dapat terpenuhi.
2.        Cara tanam
ð Letakkan potongan rimpang pada lubang tanam atau alur yang telah disiapkan. Jangan letakkan terlalu dalam / terlalu dangkal.
3.      Mulsing
ð Pemakaian mulsa merupakan salah satu cara untuk merubah keadaan iklim mikro dan sekaligus berperngaruh terhadap perubahan sifat tanah dan pertumbuhan tanaman.
B.  Lakukan Pemeliharaan Secara Rutin
1.      Penyulaman yaitu penggantian tanaman yang mati dengan bibit yang baru dan sehat.
2.      Penyiangan dilakukan agar persaingan antara gulma dan tanaman pokok dapat diatasi.
3.      Pembumbuan dilakukan untuk memperoleh media tumbuh akar dan rimang menjadi lebih baik setelah rimpang membentuk 4-5 anakan.
4.      Pemupukan lanjutan diberikan secara berimbang agar kesuburan dan produktivitas tanaha tetap terpelihara.
5.      Perbaikan drainase bertujuan untuk memperoleh rimpang yang gemuk dan berdaging.
6.      Pengendalian hama dan penyakit dilakukan agar memperoleh rimpang yang sehat dan terhindar dari hama dan penyakit yang menyerangnya.
7.   PERHATIKAN WAKTU DAN CARA PANEN
A.  Jahe Muda
ð Panen jahe muda dilakukan pada umur 3-4 bulan setelah tanam
ð Cara memanennya menggunakan garpu agar rimpang-rimpang yang terangkat tidak patah atau lecet.
B.     Jahe Tua
ð Jahe tua dapat dipanen pada umur 7-8 bulan.
ð Cara memanennya menggunakan garpu agar rimpang tidak patah atau lecet.
8.            PASCAPANEN
A.     Pengolahan Jahe Segar
ð Jahe segar adalah jahe yang baru dipanen dan belum mengalami perubahan struktur maupun bentuknya.
ð Jahe segar yang dipasarkan dalam negeri umumnya jahe emprit dan jahe merah yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan industri obat tradisional.
ð Jahe segar yang di ekspor biasanya berasal dari jahe gajah atau jahe merah.
B.  Pengolahan Jahe Kering
ð Jahe kering adalah jahe yang kulit rimpangnya dikupas dan kemudian dekeringkan selama 5-8 hari
ð Sebelum dikeringkan jahe dicuci terlebih dahulu.
ð Jahe kering kemudian diolah menjadi bubuk jahe, minyak jahe dll yang kemudian dipasarkan keluar dan dalam negeri.
C.   Pengolahan Jahe Asin
ð Bahan baku jahe asin yaitu jahe muda yang masih segar dan tidak busuk.
ð Ekspor jahe asin ini umumnya ke Jepang
D.  Pembuatan Oleoresin
ð Rimpang dikuliti dan dihaluskan sampai berukuran 30-40 mesh.
ð Bahan pelengkapnya adalah etanol, aseton, dan etilene yang merupakan pelarut organik.
ð Oleoresin banyak digunakan dalam industri karena aromanya yang tajam.
RANGKUMAN
JUDUL BUKU                   :
AGAR JAHE BERPRODUKSI TINGGI
JUMLAH HALAMAN    :  64 HALAMAN
PENERBIT                         :  PENEBAR SWADAYA
CETAKAN KE                    :  VI                       
Jahe ( Zingeber Officinale ) yang dikenal sebagai bumbu dan obat tradisional hingga saat ini masih memiliki peluang dan prospek yang baik. Penggunaannya pun telah meluas masuk ke industri makanan dan minuman. Peluang ekspor untuk jahe segar, jahe kering, jahe asin, dan oleorisin masih terbuka lebar. Demikian juga peluang untuk pengembangan budi daya. Iklim dan tanah Indonesia mendukung keberhasilan budi daya tersebut. Namun, permasalahan budidaya yang sering di hadapi yaitu adanya serangan penyakit layu bakteri.  Salah satu upaya mencegah penyakit tersebut adalah dengan menanam bibit jahe yang telah diseleksi dengan baik dan sehat.
Dalam usaha untuk mendapatkan tanaman yang sehat dan berkualitas maka bibit yang akan ditanam dilapangan harus benar-benar memenuhi persyaratan (bernas, sehat, cukup tua, dan jelas varietasnya). Sebelum disemai, bibit tersebut perlu diberi perlakuan dahulu untuk mendukung kesehatan tanaman nantinya.
Bibit yang telah diseleksi dapat segera ditanam dalam lubang tanam yang telah disiapkan, yang perlu diperhatikan di sini yaitu waktu dan cara penanamannya. Setelah ditanam jangan lupa diberi mulsa, lalu lakukan pemeliharaan.
Tanaman jahe dapat dipanen muda atau tua tergantung dari pemanfaatannya. Pada saat panen, perlu juga memperhatikan cara mengambil jahe agar kualitasnya tetap terjaga.
SURYANI, XI IPA 1
Rimpang jahe yang selesai dipanen dan telah di jemur dapat diolah menjadi beberapa macam. Untuk kebutuhan dalam negeri maupun di ekspor. Berikut berbagai bentuk olahan jahe dan pemasarannya:
Jenis jahe
Bentuk asal
Bentuk Olahan
Pangsa Pasar
Pengguna
Jahe putih besar
Jahe muda (3-4 bulan)
Jahe tua
(8-9 bulan)
Jahe asin pikel
Jahe asin manisan
Rimpang segar
Minuman(anggur dan sirup
Makanan(selai)
Ekspor dan
Dalam negeri
Industri pangan dan
Rumah tangga
Jahe putih kecil
Jahe kering
Bubuk jahe
Minyak jahe
Oleoresin
Rimpang segar
Ekspor dan dalam negeri
Industri pangan,
Farmasi,
Industri obat, dan
Rumah tangga
Jahe merah
Jahe kering
Dalam negeri
Industri obat tradisional
SURYANI, XI IPA 1